7 Jalur Paling Rawan Macet Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026

7 Jalur Paling Rawan Macet Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026 Suasana kemacetan di Tol Cipali menuju Jakarta, Senin 9 Mei 2022. (Daddy Mulyanto/RAGAMNUSANTARA.COM)

TERASBANDUNG.COM - Lonjakan mobilitas masyarakat hampir selalu menjadi cerita utama menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Pada periode akhir tahun, jutaan orang bergerak secara bersamaan untuk mudik maupun berwisata, membuat tekanan lalu lintas meningkat drastis di berbagai wilayah.

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia memproyeksikan sejumlah jalur akan mengalami kepadatan ekstrem pada musim libur Nataru 2025/2026.

Baca Juga : Tarif Parkir Tak Masuk Akal Disorot, Pemkot Bandung Bergerak

Pemetaan tersebut berdasarkan survei pergerakan nasional yang mencatat akumulasi perjalanan di ruas-ruas tertentu dalam waktu bersamaan.

Tak hanya jalan tol, kepadatan diperkirakan meluas hingga jalan arteri dan jalur alternatif. Artinya, risiko kemacetan bisa muncul di berbagai titik, bahkan di luar jalur utama yang selama ini dikenal padat.

Daftar Jalur Rawan Macet Saat Nataru 2025/2026

1. Tol Jakarta–Cikampek

Ruas Tol Jakarta–Cikampek hampir selalu menjadi gerbang kemacetan pertama saat arus keluar Jakarta meningkat. Jalur ini diproyeksikan akan dilewati sekitar 5,32 juta orang selama libur Nataru.

Volume kendaraan yang menuju Bandung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi penyebab utama kepadatan. Selain itu, antrean panjang di rest area serta pertemuan arus menuju tol layang MBZ kerap menciptakan perlambatan signifikan.

2. Tol Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed

Tol MBZ yang membentang dari Cikunir hingga Karawang dirancang untuk memisahkan perjalanan jarak jauh dan jarak dekat. Namun saat libur panjang, fungsinya kerap tak optimal akibat lonjakan volume kendaraan.

Kemenhub memperkirakan sekitar 3,26 juta orang akan melintas di tol ini pada Nataru 2025/2026, menjadikannya salah satu titik rawan kepadatan.

Baca Juga : Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemkot Bandung Perkuat Pengendalian Harga Pangan

3. Tol Jakarta–Bogor–Ciawi (Jagorawi)

Akses menuju Bogor dan kawasan Puncak juga masuk daftar jalur dengan potensi kemacetan tinggi. Sekitar 5,15 juta orang diperkirakan bergerak ke wilayah ini, terutama wisatawan.

Antrean panjang biasanya terjadi di sekitar Gadog, terlebih saat sistem buka–tutup diberlakukan. Lalu lintas lokal, aktivitas wisata, dan kondisi cuaca kerap memperparah situasi.

4. Jalur Semarang–Solo–Yogyakarta

Perjalanan menuju kawasan Jawa Tengah dan DIY diprediksi mencapai 3,68 juta orang. Jalur ini dikenal padat karena menjadi penghubung berbagai destinasi wisata, pusat kuliner, dan kawasan perkotaan.

Kepadatan sering dipicu oleh lalu lintas campuran kendaraan wisata dan lokal, serta meningkatnya aktivitas di Malioboro, Borobudur, dan Solo Baru selama libur akhir tahun.

5. Jalur Makassar

Di wilayah Indonesia timur, arus perjalanan menuju Makassar diperkirakan menyentuh 1,89 juta orang. Kepadatan berpotensi terjadi di jalur menuju pusat kota dan kawasan wisata.

Aktivitas masyarakat dan wisatawan yang meningkat di pantai, pusat perbelanjaan, serta area kuliner menjadi faktor utama tekanan lalu lintas.

Baca Juga : Pabrik Raksasa EV Resmi Berdiri di Subang, VinFast Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Terbesar di Indonesia

6. Jalur Tangerang–Merak

Ruas Tangerang–Merak diprediksi dilalui sekitar 1,86 juta orang, terutama pemudik yang akan menyeberang ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

Kemacetan kerap dipicu antrean kendaraan menuju pelabuhan, tingginya volume kendaraan pribadi, serta operasional kendaraan logistik yang masih berjalan.

7. Jalur Menuju Malang

Malang dan Batu tetap menjadi magnet wisata saat libur panjang. Pada Nataru 2025/2026, jalur menuju kawasan ini diperkirakan dipadati sekitar 1,69 juta orang.

Kepadatan biasanya terasa sejak pintu masuk kota hingga kawasan wisata Batu, dengan perlambatan di titik-titik keramaian dan objek wisata favorit.***

Penulis: Ely Kurniawati | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini