Wisatawan di Jalan Braga, Kota Bandung. (Terasbandung.com)
TERASBANDUNG.COM - Kinerja ekonomi Kota Bandung tetap menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, tingkat inflasi, kunjungan wisatawan nusantara (wisnus), dan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel sepanjang 2025 mencatat hasil yang menggembirakan.
Dalam laporan resmi yang dirilis Humas Kota Bandung mengacu pada Berita Resmi Statistik (BRS), inflasi di Kota Bandung pada Oktober 2025 tercatat 0,46 persen month-to-month (m-to-m). Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi Jawa Barat (0,45 persen) dan nasional (0,28 persen).
BPS mencatat, sejumlah komoditas menjadi penyumbang utama inflasi bulan tersebut, di antaranya emas perhiasan, jeruk, telur ayam ras, cabai merah, dan daging ayam ras.
Sementara secara year-on-year (yoy), inflasi Kota Bandung mencapai 2,53 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata Jawa Barat (2,63 persen) dan nasional (2,86 persen). Adapun inflasi year-to-date (ytd) Januari–Oktober 2025 berada di angka 1,92 persen, juga di bawah rata-rata provinsi (2,03 persen) dan nasional (2,10 persen).
Dengan catatan ini, Kota Bandung menempati posisi ketiga terendah di Jawa Barat untuk inflasi ytd maupun yoy.
Tak hanya itu, sektor pariwisata juga menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan Mobile Positioning Data (MPD), pada September 2025 terdapat 1,896 juta perjalanan wisatawan nusantara ke Bandung, naik 7,60 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Secara kumulatif, sepanjang Januari–September 2025, jumlah perjalanan wisatawan mencapai 17,76 juta, tumbuh 24,77 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Bandung pun menempati posisi tujuan wisata kedua paling populer di Jawa Barat, dengan pangsa kunjungan 11,20 persen, berada di bawah Kabupaten Bogor (14,76 persen).
Dari sisi Tingkat Penghunian Kamar (TPK), BPS mencatat angka 50,90 persen pada September 2025. Meskipun turun 1,53 poin secara bulanan dan 7,81 poin dibandingkan tahun sebelumnya, capaian ini masih lebih tinggi dari rata-rata Jawa Barat (36,33 persen) dan nasional (38,20 persen).
Data tersebut menegaskan bahwa pondasi ekonomi dan sektor pariwisata Kota Bandung tetap kuat, meski di tengah dinamika harga pangan dan fluktuasi komoditas emas yang memengaruhi inflasi Oktober 2025.***