TERASBANDUNG.COM - Jelang momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup, PLN melalui UPT Bandung turut memberikan dukungannya dalam menanggulangi permasalahan pengelolaan limbah.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui pengembangan inovasi dalam mengelola limbah kaca dan juga plastik. Upaya tersebut sejalan dengan semangat global yang diusung melalui tema “Ending Plastic Pollution” atau Hentikan Polusi Plastik.
“Upaya ini menjadi wujud kongkrit kontribusi PLN untuk mengambil bagian dalam mengatasi permasalahan terkait lingkungan, khususnya permasalahan sampah,” terang General Manager Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Abdul Salam Nganro.
Pengembangan inovasi pengelolaan limbah kaca dan plastic ini dilakukan dengan menggandeng Bank Sampah Sabilulungan, Desa Campakamulya. Limbah kaca ini menjadi limbah yang banyak ditemukan di lingkungan Desa Campakamulya dan berpotensi membahayakan.
Bank Sampah Sabilulungan mengelola limbah kaca dan plastic yang bersumber dari 3 Desa disekitarnya yakni Desa Campakamulya, Desa Pasirhuni dan Desa Pasirmulya dengan total pengelolaannya sebanyak 1 ton setiap bulannya.
Ketua Bank Sampah Sabilulungan, Dodo Sunandar mengatakan, limbah kaca dan plastic tersebut dikelola menjadi bahan bangunan dan berbagai jenis kerajinan.
“Saya percaya setiap limbah punya potensi kedua. Dari situ, saya mulai berpikir bagaimana limbah kaca ini bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu batu bata yang kuat, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomis. Bagi saya, ini bukan sekadar daur ulang, tapi sebuah langkah kecil menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan," ujar Dodo.
Lebih lanjut, program ini melibatkan teknologi pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Selain menciptakan lingkungan yang lebih bersih, langkah ini juga membuka peluang pemberdayaan ekonomi bagi komunitas lokal melalui pelatihan dan pembuatan produk hasil daur ulang.
“Sementara untuk limbah plastik, kita juga melakukan pengelolaan menjadi berbagai jenis kerajinan yang memiliki nilai guna dan ekonomis. Sementara ini yang sudah kita buat adalah vas bunga dan karpet, yang kita pasarkan sesuai order,” tambah Dodo.
Sementara itu, Manager UPT Bandung Stefanus Yang Kurniawan berharap, dukungan PLN dalam program pengelolaan limbah ini dapat meningkatkan kesejahteraan di sisi social ekonomi masyarakat setempat.
“Dengan mengolahnya menjadi barang yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomi seperti bahan bangunan dan berbagai barang kerajinan, tidak hanya volume limbah berkurang, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas setempat,” pungkas Manager UPT Bandung, Stefanus Yan Kurniawan.