TERASBANDUNG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus memperkuat kesiapsiagaan bencana dengan menambah dua Kampung Siaga Bencana (KSB) baru di tahun ini.

Dua wilayah yang diprioritaskan tahun ini, adalah Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Cidadap. Pembangunan tersebut, menambah jumlah kampung siaga yang sebelumnya hanya ada di Ujungberung dan Mandala Jati.

Disadur melalui siaran pers Humas Kota Bandung, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiyar menyatakan, penambahan wilayah ini dilakukan berdasarkan analisis risiko bencana.

Baca Juga : Pastikan Hewan Kurban Sehat, DKPP Kota Bandung Terjunkan 90 Petugas dan Manfaatkan Teknologi

"Kita melihat potensi ancaman, termasuk patahan Lembang dan potensi gempa megathrust berdasarkan hasil kajian dari ITB. Maka kita pilih kecamatan yang memiliki risiko tinggi," kata Soni Bakhtiyar.

Menurutnya, dari 30 kecamatan yang ada di Bandung, terdapat 15 kecamatan yang diprioritaskan untuk pengembangan Kampung Siaga Bencana.

"Penentuan dilakukan berdasarkan zonasi risiko bencana mana yang masuk zona merah, kuning atau hijau," ucapnya.

Untuk menjadi kampung siaga, ada sejumlah hal yang perlu disiapkan. Mulai dari pelatihan warga, penyediaan alat mitigasi, hingga penentuan lokasi evakuasi, logistik, dan medis.

“Kita siapkan tempat evakuasi yang aman dari potensi dampak, berdasarkan analisis ahli dari ITB,” ujar dia.

Baca Juga : Ini Persiapan yang Dilakukan Pemkot Bandung Untuk Mengawal Puncak Konvoi Persib Juara pada 25 Mei 2025

Keterlibatan masyarakat, dituturkan Soni menjadi kunci utama dalam kesiapsiagaan ini. Warga dilatih untuk memahami langkah-langkah penyelamatan diri, penanganan darurat, hingga mitigasi risiko.

Kelompok masyarakat juga dibentuk dan dibina, mirip dengan peran Taruna Siaga Bencana (Tagana) agar mereka siap menjadi garda terdepan ketika bencana terjadi.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan bantuan pemerintah. Warga harus siap, tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” jelasnya.***